Saat si tuan nomer satu menawarkan kesetiaan yang tidak masuk akal,Katanya akan menemaniku, senang, sedih, jatuh, bangun...Menyayangi dan mendampingi bahkan di saat-saat terburukku,Semuanya terdengar tak masuk akal,Ah tidak mungkin.
Lalu datang si tuan nomer dua,Membawa bahagia dan senyuman canda yang banyakGurauan manis dan tawa lebar sambil bersayang-sayangan,"Ah denganku janganlah kau bawa derita itu, kita di sini untuk bersenang sajalah!"Tapi terdengar terlalu dangkal dan tak ada isinya.
Ah tuanku yang paling manis,Inginnya aku dengan kamu saja.Berdua kita berlari menjauh dari masalah kita yang menumpuk di rumah.Kamu tetap di sini,Kamu tetap di hati.
No comments:
Post a Comment