Jadi beberapa minggu yang lalu aku dan dua temanku jalan-jalan ke Singapura. Dan tentu saja sebagai mantan warga Batam, tidak ada yang spesial dari agenda Lily jalan-jalan ke Singapura, sudah 'biasa' lah hitungannya. Jadi aku berpikir daripada menulis tentang "Trip Lily ke Singapura", nampaknya akan lebih faedah menulis tentang pengalaman pertama kali pergi ke luar negeri lagi setelah pandemi, dan itulah yang akan aku tulis.
Rencana kami pergi ke Singapura ini, seperti yang tertulis di judul, tujuannya utamanya adalah mau "ngewibu." Pandemi kebetulan membuat aku dan teman-temanku jadi keranjingan cowok-cowok gepeng, dan kebetulan di bulan Februari hingga Juli 2022 di Singapura diadakan pameran Attack on Titan (AoT). Meskipun sejujurnya aku lumayan ilfil dengan anime karena kesannya dipanjang-panjangin (final season kok sampai 3 bagian...) tapi sejujurnya aku lumayan menggemari manganya. Berbekal rasa penat 2 tahun ngga traveling dan hasrat ingin melihat karya Hajime Isayama (pengarang AoT), akhirnya kamipun mempersiapkan agenda jalan-jalan ini dengan lumayan rapi dan terstruktur. Kalau kalian ada ancang-ancang mau jalan-jalan baik ke Singapura atau beberapa negara lain, mungkin hal yang perlu disiapkan lumayan mirip, jadi silakan dibaca jika berkenan.
1. Beli tiket pesawat
Hal pertama yang esensial kalau mau jalan-jalan ke negara yang ngga butuh visa atau buat visanya pasti berhasil adalah: beli tiket pesawat. Di akhir maret kemarin kebetulan ada promo tiket gledek dari tiket.com dan kami kebetulan-- setelah melalui banyak drama-- berhasil mendapatkan tiket promo Singapore Airlines PP dengan harga sekitar 1,7jutaan saja. Sebenarnya sih, naik maskapai budget juga bisa, tapi kebetulan kemarin bedanya hanya beberapa ratus ribu saja, jadi ya dipikir-pikir ngga apa-apalah sekali-sekali naik yang fancy hehe. Oiya sekarang naik maskapai apapun, asalkan vaksinasi kalian sudah lengkap, ngga harus ada tes lagi begitu sampai, jadi bisa langsung jalan-jalan.
2. Pesan hotel
Hal yang penting kedua, semua orang juga sudah tahu. Sekarang ini kebetulan mau hotel ataupun hostel apapun sudah tidak masalah karena kita tidak perlu tes dan karantina lagi saat tiba di Singapura. Kami kebetulan jalan-jalan bertiga jadi cari kamar yang bisa bertiga.
3. Booking-booking lainnya
Oke jadi kami benar-benar persiapan matang rencana di sana mau ngapain aja sehingga untuk beberapa tempat yang akan dikunjungi kami betulan book dulu dari Indonesia. Jadi karena kami mau lihat pameran Attack on Titan dan kebetulan tiketnya bisa dibeli online, jadi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, tiket dibeli dari jauh-jauh hari.
Selain itu kebetulan di Aniplus Cafe Singapore temanya juga sedang Attack on Titan, dan memang untuk datang ke kafe tersebut kami harus booking waktu dan hari, dan karena kami mendedikasikan trip tersebut untuk ngewibu, tentu booking kafe pun kami lakukan.
Kalau kalian mau jalan-jalan dan sudah tahu salah satu atau salah dua itinerary-nya dan kebetulan hal-hal tersebut bisa booking online, sungguh tidak ada salahnya dipersiapkan menurutku.
4. Beli asuransi
Jadi sebenarnya, per April 2022, jalan-jalan ke Singapura sudah tidak wajib punya asuransi COVID. Tapi, waktu itu kami berpikir untuk jaga-jaga, siapa tau amit-amit positif di sana, kami ada "safety net." Bayangkan lah kalau harus isoman di Singapura modalnya kan pasti lumayan, kamu ngga mau pulang jadi miskin kalau hal tersebut terjadi, jadi kami tetap beli asuransi COVID. Asuransi yang kami beli kebetulan murah banget, untuk aku yang berusia 30 tahun dan rencana jalan-jalan yang cuma 4-5 hari di SG, aku dapat harga sekitar Rp 140.000,- saja dari AIG. Mungkin asuransinya ngga yang gimana-gimana banget, atau bare minimum saja, tapi kami rasa cukuplah. Yang penasaran kami beli asuransinya di sini.
Sebelum jalan-jalan mungkin bisa cek negara mana saja yang mengharuskan asuransi COVID (terakhir cek Thailand juga butuh), dan menurutku kalau harganya masih masuk akal, ngga ada salahnya jaga-jaga, apalagi kalau yang traveling dalam waktu singkat dan harus dites covid beberapa kali dalam kurun waktu tersebut (pergi dan pulang).
5. Isi kartu kedatangan negara tujuan
Peraturan dari Singapura, sebelum sampai di sana kita harus submit kartu kedatangan alias arrival card. Kartu kedatangan ini bisa diisi maksimal 3 hari sebelum tiba di sana dan minimal ketika kita tiba sebelum kita melewati custom. Isinya hanya data-data standar seperti nama, nomor paspor, hotel tempat kita tinggal, dll. Tapi selain itu kita juga harus unggah sertifikat vaksi terakhir, dan untuk vaksin ini, kalau vaksin pertama dan kedua kamu Sinovac, kamu harus sudah booster alias terima dosis ketiga (kalau yang pertama dan keduanya AZ/Moderna/Pfizer, 2 dosis saja cukup). Kalau vaksinasi belum lengkap yaa... Sampai sana harus karantina dulu.
6. Tes COVID
Jadi, ini hal yang agak menarik untuk dibahas. Untuk memasuki negara Singapura, kita hanya butuh hasil antigen. Ngga penting antigen yang murah atau yang agak mahal sedikit, ngga masalah, semua bisa dipakai. Jadi pas pergi, kita cuma tes antigen yang Rp 100.000,- saja dan hanya dicek di bandara Indonesia saat kita mau cetak boarding pass (pas sampai sana ngga dicek, bahkan di custom ya cuma lihat paspor saja haha).
Nah tapi, saat kita mau pulang kita Indonesia, peraturan dari negara kita tercinta ini mengharuskan kita untuk bawa hasil PCR, yang mana artinya kita harus PCR di Singapura. Perlu diperhatikan bahwa tes PCR di Singapura, kita ngga bisa walk in seenaknya, jadi 1-2 hari sebelum kita mau tes, kita harus booking online dulu. Yang perlu diperhatikan lagi, hasil PCR itu keluarnya 1 hari setelah tes dan tes hanya berlaku 2x24 jam sebelum kedatangan kita ke Indonesia, jadi hal ini yang harus direncanakan banget. Btw, PCR di Singapura itu mahal, harga termurah yang kami dapat itu adalah S$88 jadi mungkin dari trip kali ini, cuma biaya PCR ini yang menyebalkan haha. Oiya harga tersebut udah yang paling murah, kami booking di situs ini.
Yah harapannya sih semoga ke depannya peraturan PCR ini diganti jadi antigen aja supaya ngga terlalu memberatkan traveler-traveler kere seperti kami ini haha.
Selain itu apalagi yaa... Udah sih. Pas kalian sudah sampai, kalian bisa lihat kalau yaa orang-orang di sana juga sudah agak relax dengan segala per-pandemi-an ini. Masker sih iya, semua orang tentunya pada pakai, dan beberapa tempat memang harus reservasi di awal untuk bisa datang tapi selain itu ya sama sajalah seperti di Indonesia. Corona sekarang sudah seperti bagian dari hidup kita lah, jadi jangan lengah tapi jangan terlalu takut juga, yang mau jalan-jalan kalau memang situasi kondisinya memungkinkan, kenapa nggak?
Sebelum mengakhiri tulisan (yang semoga berfaedah) ini, berikut aku beri bonus foto-foto waktu ngewibu di pameran dan di kafe.
Ps: PAMERANNYA BAGUS BANGET MAU NANGIS. Kalian beneran bisa lihat manuscript asli komik Attack on Titan, panel komik yang di 3D animasikan, dll. Bagus banget, baguuuuus banget! Tiket masuknya cuma sekitar Rp 220.000,- saja, benar-benar worth!
Pss: Kalo kafenya yaa... biasa aja sih sejujurnya. Kami cuma pesan minuman yang visualnya ngga ada AoT nya sama sekali dan harganya yaa lumayan untuk sirup bersoda. Satu-satunya hal yang bikin aku happy ke kafenya cuma karena bisa foto sama real life size cutout nya Reiner aja udah wkwkwk.
|
"Tatakae~ tatakae~" --Eren Yeager |
|
Ini Aniplus Cafe edisi AoT |
|
Bonus foto aku sama Mang Reiner~ |