December 3, 2009

an apologize

An apologize for a better life.

Karena aku tau meminta maaf duluan jauh lebih baik.



Kayanya pada tau deh aku ngga pernah akur sama adekku, si eva. Bukan apa-apa, aku cuma ngga mau cari masalah aja, makanya kira-kira semenjak aku kelas 9, aku ngga pernah bersosialisasi lagi sama dia. Am I a bad sister? Maybe yes, but really that time I thought that was the best choice. Jalanku beda sama dia, cara ngomong, bergaul, berpikir mungkin juga beda 360 derajat, meskipun kami kakak-adik. Kalo dipikir-pikir kami lebih kaya tetangga-yang-tinggal-satu-rumah.



Tapi setelah aku di sini, aku merasakan pengalaman yang 'wah', bener-bener pelajaran hidup. Selama 17 tahun hidupku sebelum aku datang ke sini, aku selalu pengen tinggal di luar negeri, dan menganggap negaraku 'bukan apa-apa'. But now? Aku merasa Indonesia adalah tempat terbaik untuk hidup (meskipun aku masih pengen mencoba ke jepang). Awalnya aku pikir adikku itu the worst ever after, but here, aku punya little sister yang bener-bener 'wah' nyebelinnya, sampai akupun bisa menyadari,

my sister much more better than her.




So, pada akhirnya, pada hari ini, sebelum aku menulis blog ini, aku melakukan sesuatu yang sudah semestinya aku lakukan, minta maaf.

Aku ngirim message di fb, soalnya aku juga ngga temenan di fb sama dia, I tried to be nice, meskipun sambutannya rada dingin sinis gimana gitu, tapi ya sebodo amat, sekarang aku ngga ada beban, tenang. Aku juga pengen memperbaiki hidup setelah pulang nanti, aku janji menjadi Lily seperti 5 tahun yang lalu, study hardly, think quietly, talk calmly, act frankly. No more cheating seperti saat aku kelas 11 kemaren, no more home work at school (kecuali lupa), doing harder than everyone, get scholarship for college, pokoknya rencana manis udah di depan mata :D

Aku harap semuanya akan baik-baik saja seperti yang aku bayangkan..



2 comments:

eci said...

yang begini nih yang eke suka, ahaha

Nisa said...

sama kaak sama aku, aku juga ga pernah akur sama ajeng, akurnya bentar doang palingan terus berantem,