February 1, 2010

bandung

Kalau ada yang tanya kota favoritku, aku pasti jawab : 'Bandung'

Alasan pertama karena saya adalah mojang bandung sejati.

Alasan kedua karena Bandung adem.

Alasan ketiga karena Bandung ngga terlalu besar, tapi lengkap.
Alasan keempat karena di Bandung ada ITB, yang merupakan one of my dream university.
Alasan kelima karena di Bandung ada teman-teman yang baik.
Alasan keenam karena sodaraku mayoritas di bandung semua.
Alasan ketujuh karena teman-teman baikku di Jakarta cita-citanya mau kuliah di bandung.
Alasan kedelapan karena aku jatuh cinta (lagi) dengan bandung, dan makin aku cinta hahaha.

Aku lahir di RSB Limijati Bandung yang tepatnya berada di jalan RE Martadinata. Kata mamahku, ari-ariku dikubur di rumah Ua pertamaku, di baleendah. Dan menurut kepercayaan lama (semacam pamali, dan kawan-kawannya), katanya karena ari-ariku dikubur di bandung, aku pasti akan merasa betah di bandung. Mungkin benar juga, karena ari-ari adikku dikubur di jakarta, makanya si Eva kayanya lebih suka jakarta.
Waktu aku kecil, aku sangat percaya dengan kata-kata mamahku tentang 'ari-ari' ini. Dan memang buktinya waktu aku kecil, aku sukaaaaaa sekali ke bandung, nginep di rumah sodara, pokoknya selalu betah dan ngga mau pulang ke jakarta meskipun liburan sudah mau usai. Setiap pulang dari liburan di bandung, pasti cara ngomongku juga langsung berubah, logatnya jadi kentel logat sunda, ngomongnya dicampur pake bahasa sunda.
Aku beranjak semakin besar, sodara dan sepupu-sepupuku juga makin besar, mereka menikah, kuliah, sibuk sekolah dan semacamnya, belum lagi serumpun masalah-masalah juga, akhirnya sekitar SMP, aku mulai malas sama yang namanya 'pulang kampung ke bandung'. Karena mungkin aku ngerasa beda aja, sepupu-sepupuku udah ngga terlalu 'excited' lagi kalo aku berkunjung, soalnya mereka juga udah punya dunia sendiri, dan sibuk dengan urusan masing-masing.
Saat itu mungkin aku juga udah ngga pernah ngomong sunda lagi, ngga pernah juga ngomong sekedar pake logat sunda lagi, karena palingan kalaupun aku ke bandung cuma pas lebaran, sehari dua hari langsung pulang lagi, karena aku mulai merasa ga betah, si Eva juga ngga pernah betah di bandung. Aku berubah dari 'mojang bandung' menjadi 'none jakarta' saat itu hahaha. Waktu SMP juga, aku main gamelan jawa, belajar lagu-lagu jawa, dan (saat itu juga) pacar saya orang jawa, jadi aja aku lebih 'excited' soal jawa saat itu. (sungguh konyol sekali haha).
Mungkin aku berubah jadi mojang bandung lagi pas sekitar awal kelas 2 sma aku punya pacar 'orang bandung'. Well meskipun kalo aku nginget-nginget rasanya geleuh setengah mati mengapa aku bisa begitu bodoh. Ya saat itu ceritanya orang kalo dimabuk cinta bisa jadi orang paling bodoh sedunia, akulah orang seperti itu (saat itu). Aku dengan sering hati, mabal buat main ke bandung lah, lebih milih ke bandung pas keluargaku mau liburan ke bali lah, pokoknya jadi nge-bandung sekaleee. Aku juga ngga ngerti mengapa aku begitu bodohnya, hahaha. Ya mungkin saat itu aku menikmati, jadi kaya orang buta aja, ngga peduli tatapan orang, yang penting saya senang.
I was stupid, huh? Tapi kebodohanku tidak bertahan lama kok, aku sekarang sudah menjadi lajang bahagia sepenuhnya :) menikmati kesendirian yang menakjubkan, dan berusaha memperbaiki menjadi Lily yang lebih baik lagi. Awalnya aku berpikir sebelum aku putus, "Apakah aku masih akan 'cinta' sama bandung meskipun aku putus?" Karena 'cinta buta' inilah yang membuatku menjadi seorang mojang bandung lagi. Awalnya aku takut, karena teman-temanku di bandung ini adalah teman-teman mantan pacarku juga, kalo aku putus sama dia, mereka ngga akan mau jadi temenku lagi. Tapi keraguan ini berakhir dalam sekejap, karena mereka masih mau jadi temanku dan tentu saja menjadi sarana transportasiku kalo aku di bandung :)
Dan nyatanya, sekarang ini aku malah lebih cinta sama bandung lebih dari sebelumnya (ngomong bahasa sunda dengan lebih lancar pula). Aku pengen nanti pulang dari sini, mampir ke bandung untuk ngabisin liburan, dan kebetulan temen-temenku juga bakalan banyak yang di ITB sama UNPAD entar (iya gak?). Aku sering berpikir, aku pengen pindah sekolah aja ke bandung, tapi aku ngga boleh egois juga ya ngga? Pindah sekolah kan ngga gampang, butuh uang yang ga sedikit juga.
Dan akhirnya aku kembali percaya lagi kata-kata mamahku tentang 'ari-ari', tentang di mana aku dilahirkan, dan sesuatu yang pernah menjadi 'bagian dari diriku' dikuburkan...

No comments: