October 1, 2011

Kesalahan yang tersimpan selama lebih dari 19 tahun

Heiho.

Jadi langsung aja. Minggu lalu abis latian gamelan, ada seorang ibu-ibu yang adalah mahasiswi s3 biologi di ITB yang lagi ngadain penelitian, beliau meneliti kekerabatan antara orang sunda dan jawa dilihat dari darahnya (gatau tuh apaan yang diliatnya) dan bentuk telinga serta wajahnya. Aku tadinya mau menjadi donatur darah (maksudnya ikutan jadi objek penelitian sang ibu) tapi berhubung aku punya darah campuran sunda, chihuahua dan golden retriever, akhirnya aku ngga bisa deh (getok aku plis).

Tapi rupanya aku tetap penasaran, akhirnya iseng-iseng aku bertanya,
"Bu, kalo cuman ngecek golongan darah boleh ngga?"
dan alhamdulilah si ibu bilang, "Oh boleh kok."
Padahal aku ngga ada keinginan khusus, aku tau golongan darahku B positif, seperti yang biasa aku isikan di biodata manapun, baik waktu AFS ke amerika, sampe ngisi form kesehatan pas mau masuk ITB.

Alhasil si ibu mengambil beberapa tetes darahku yang berharga...
dan ternyata warnyanya... merah (yaiyalah -__-'')
terus darahku ditetesin 3 macam serum gitu, dan setelah selesai, tadaaaa~
"Ya, golongan darah kamu A."

jegerrrrrrrrrrrrrrrrrr *petir menyambar*

Akupun secara spontan berkata, "Loh, golongan darah saya B, bu!"
Tapi setelah aku ingat-ingat, aku emang belum pernah tes golongan darah... Aku tau golongan darah B cuman dari si Mamah aja. Dan setelah aku sms Mamah, katanya pas di surat kelahiranku golongan darahnya B. Tapi kenapa sekarang A ya? Kira-kira siapa yang salah nih?

Atau jangan-jangan aku ketuker di rumah sakit?????

Berarti selama ini aku udah ngebohong dong ke ITB dan AFS?

yaudahlahyah...

*galau malming euweuh gawe haha*

1 comment:

taufan said...

Golongan darah klo diperiksa saat bayi bisa berbeda dengan saat dewasa diperiksa, krn saat bayi masih mengandung antibodi ibu, pembentukan antigen sel darah merah juga belum sempurna, untuk memastikan golongan darah bayi perlu periksa ulang saat umur 2 tahun atau lebih