November 19, 2011

Jalan Braga, Makin Tua Makin Menjadi

Jalan Braga mungkin adalah jalan terunik sekota Bandung. Jalan raya yang biasanya berlapis aspal keras tidak akan Anda temukan di sini. Braga memiliki jalan yang dilapis ubin batu, dan ubin batu itu menciptakan suasana khas yang tidak akan Anda temukan di tempat lain, atmosfir tua, unik, dan romantis akan anda rasakan saat berjalan di sepanjang area jalan ini.


Salah satu pemandangan yang umum terlihat di sini adalah para penjual lukisan. Mulai dari lukisan wajah, karikatur, lansekap, hingga kaligrafi akan Anda dapatkan dari tangan para supplier dan kreatornya langsung mulai dari harga ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah.
Kami sempat mewawancarai seorang pemilik toko lukisan bernama Ibu Maemunah. Berdasarkan penuturan dari Beliau, pembeli lukisan kebanyakan datang dari Malaysia, dan lukisan landscape adalah lukisan yang paling banyak diburu orang. Beliau menyatakan bahwa lukisan-lukisan di tokonya berasal dari seniman-seniman yang biasa melukis di sanggar milik Almarhum Suaminya yang terletak di daerah Babakan Siliwangi.
Bersama Ibu Maemunah

Selain itu kami juga mewawancarai seorang seniman yang juga merupakan penjual dan supplier lukisan bernama Pak Asep Saepuloh, Beliau ahli dalam lukisan wajah dan kaligrafi. “Untuk lukisan wajah ukuran A4, harga biasa sekitar 450ribu kalau berwarna, kalau hitam putih sekitar 300ribu, terus kalau menggunakan pensil saja biasa 150ribu,” begitu terang Pak Asep. Beliau juga mengajarkan berbagai teknik dalam melukis kepada kami (kebetulan kami bertiga adalah mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain), mulai dari tips membuat sketsa, mewarnai, hingga tips untuk melenturkan tangan agar bisa lebih santai dalam melukis.
Berpose bersama Pak Asep Saepuloh


Braga juga terkenal dengan banyaknya toko-toko yang unik dan terkesan ‘jadul’ seperti Toko Buku Djawa, sebuah toko buku kuno yang sudah berdiri lama dan bahkan pernah menjadi sorotan dalam sebuah pariwara dari salah satu stasiun TV swasta di Indonesia. Bukan hanya buku lama yang dijual di sini, buku-buku dan DVD film-film terbaru pun bisa Anda dapatkan. Kamipun tak lupa membeli cinderamata berupa kartu pos bergambar Gedung Sate dan Tangkuban Parahu di toko ini.
Toko Buku Djawa
Beli kartu pos

Banyak juga toko yang menjual barang-barang khas Indonesia seperti batik, mainan rakyat, bakiak hias, dan lain-lain. Salah satunya adalah Toko Sibayak.

Selain dari toko-tokonya yang khas, Braga juga memiliki serentetan kafe yang ‘cozy’ dengan desain interiornya yang bisa membuat orang menghabiskan berjam-jam duduk bercengkrama sambil menikmati hidangan yang tentunya nikmat. Namun jika budget Anda terbatas untuk makan di kafe, jangan takut, Braga juga menawarkan serentetan jajanan kaki lima seperti baso cuankie, batagor, siomay, dan lainnya.

Cuankie juga tersedia di sini
Belum puas dengan semua itu, Braga juga memiliki mal yang terintegrasi langsung dengan Hotel Aston yaitu Braga City Walk. Di mal yang disainnya unik ini terdapat bioskop, game center, kafe, restoran, serta toko pakaian dan asesoris. Dengan pemandangannya yang berbeda dari mal-mal lain di Bandung, Braga City Walk merupakan salah satu mal yang cukup ramai dikunjungi terutama oleh kawula muda.

Pintu Masuk Braga City Walk

Seakan belum habis pesonanya, Braga di malam hari juga menjadi tempat yang tak pernah sepi. Bertabur hiburan-hiburan malam seperti karaoke, pub, bar, dan billiard, Jalan Braga tak pernah terlihat mati
Salah satu pub di Braga

Salah satu acara tahunan kota Bandung yang tak pernah sepi penonton juga terdapat di Jalan Braga yaitu Braga Festival. Dalam acara ini biasanya diadakan pawai dan unjuk gigi dari berbagai komunitas sekota Bandung seperti Tari Jaipong, komunitas sepeda antik, fotografi, bahkan festival kuliner makanan tradisional sunda. Setiap 4 bulan sekali juga diadakan sebuah pameran di Braga tepatnya di Landmark di mana Anda bisa menemukan komputer dan segala perlengkapannya seperti mouse, flash disk, speaker, dan lain-lain dengan harga yang bisa dibilang sangat murah.
Pameran Komputer di Landmark
source : http://bisnis-jabar.com/index.php/2011/11/foto-pameran-komputer-bandung-2011/

Braga Festival
source : http://supramerah.wordpress.com/2011/09/24/braga-malioboro-ala-bandung
Di Braga juga terdapat markas sebuah komunitas motor besar bernama Brotherhood, Brotherhood ini merupakan salah satu yang terbesar di Bandung. Brotherhood Motorcycle Club ini juga setiap tahun sukses menggoyang Braga dalam acara Bike Festival.

Motor-motor gede ala bikers Brotherhood


seorang fotografer yang tengah beraksi
Saking menariknya Jalan Braga, banyak sekali fotografer baik amatir maupun profesional yang berusaha mengabadikan keindahan dan momen yang ada di Jalan ini. Kesan tua dan romantis yang dimiliki Braga seakan tidak pernah pudar ditelan usia. Hal itulah yang membuat banyak orang melakukan photoshoot, mulai dari model majalah hingga foto pre wedding. 
Pasangan calon pengantin yang melakukan pemotretan Pre Wedding di Braga
Secara kebetulan, saat kami sedang mengambil gambar, ada serombongan murid-murid dari SMP Darul Qur’an yang tengah study tour dan mendapat tugas untuk menulis laporan tentang Jalan Braga. Selang beberapa menit, kami juga bertemu dan mengajak ngobrol serombongan ABG kota Bandung yang kebetulan berencana nonton di Braga City Walk.
Bersama serombongan 'ABG' Bandung

Siswi-siswi Darul Qur'an yang tengah melakukan study tour di Braga


Pak Hasan
Berdasarkan informasi dari Pak Hasan, seorang penjaga parkir di Braga, dulu Jalan Braga tidak dilapis ubin batu seperti sekarang, namun hanya dilapis aspal. Jalan berubin batu ini merupakan proyek pemkot Bandung dan baru ada sekitar 2 tahun terakhir ini. Namun sayangnya kini kondisi Jalan Braga tidak bisa dibilang mulus seperti dulu, banyak ubin yang mulai rusak dan menimbulkan lubang-lubang yang tentunya mengganggu para pengguna jalan, “Banyak bus suka lewat, makanya jalannya jadi rusak.” Terang Pak Hasan, lalu mengenai filosofi ubin batu di Jalan Braga, Pak Hasan mengatakan“Bandung kan sebutannya Parijs van Java, makanya jalanannya juga dibikin batu-batu biar mirip di Paris.” Sekedar info saja, gedung-gedung di Jalan Braga tidak boleh dirombak, ataupun dicat dengan warna selain putih, jika melanggar aturan ini atau bermaksud mengubah gedung, maka yang bersangkutan harus membayar denda ke pemerintah.
Kondisi Jalan Braga yang mulai memprihatinkan

Namun sayangnya di malam hari, banyak gelandangan yang tidur seenaknya di trotoar, dan hal itu tentunya mengurangi atmosfir keindahan Jalan Braga. Belum lagi dengan kehadiran pengemis yang terkadang cukup mengganggu para pelancong. Pemerintah seharusnya bertindak tegas menyikapi masalah ini karena Jalan Braga merupakan salah satu icon kota Bandung yang cukup banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun asing, sehingga keindahan dan ketertibannya harus selalu dijaga dengan baik.


 Berminat datang ke Jalan Braga? Lihat dulu video perjalanan kami...


Maka jika anda berkesempatan untuk berkunjung ke Kota Bandung, Braga merupakan tempat yang tak boleh terlewatkan. Nikmati sensasi unik dan antik sekaligus modern yang ditawarkan di tempat ini. Pastikan Anda membawa kamera saat berkunjung kemari, karena keindahan view di jalan ini akan sayang sekali jika terlewatkan. Kemegahan gedung tua dan jalan ubin batunya yang unik dijamin bisa memuaskan mata Anda, karena Jalan Braga, makin tua makin menjadi.

 ********************************

 Kami membuat tulisan ini dalam rangka mengikuti 3on3 blog writing competition yang diadakan OnOff ID 2011. Mohon dukungannya dengan cara memberi komentar pada postingan blog ini :) Karena saran dan komentar dari teman-teman semua akan sangat membantu kami untuk berkembang di masa yang akan datang.
Nama Tim : Trio Kuek-Kuek
Asal Kota : Bandung, Jawa Barat
Anggota Tim :
gambaran iseng yang semoga menjadi kenyataan (amin)



Terima Kasih :))))

6 comments:

Aldriana said...

Wow, review Jl. Braga-nya lengkap sekali! Dan Oma Tung masih tetep cantik ya, ketemu Opa-nya jg ga, Ly? :) Toko lukisannya ini persis di sebelah Toko Buku Jawa bukan?

Wah, aku tertarik bgt sama Toko Sibayak, wkt ke sana ga terlalu perhatiin, hiks..

Sukses utk tulisannya! Sering2 review toko2 unik di Bandung ya :)

Livia "Lily" Meilani said...

wah ada mba dian :)
hehe iya nih wkt kemaren kita mengulik braga abis-abisan. siiip :)

RiSaQi said...

selamat dapat PRIZE dari ACER. Semoga Open Public di kota ini bisa dimaksimalkan tidak sekedar tulisan tapi 1 tahun di depan akan ada hal-hal baru sebagai perbaikan. Keep movin' n thx for being competitor. YOU'RE THE BEST Friend, Bro:)

Livia "Lily" Meilani said...

@risaqi : wah makasih banget pujiannya, amiin semoga bisa dapet prize dari acer :)

MOHA said...

Hi just doing my research for my visit to bandung next june. Came across your posting...terima kasih untuk info yang menarik. Tak sabar mahu melawat lukisan seni di sana. Sudah lama mahu mencari kaligrafi untuk hiasan rumah. Harapnya jumpa yang bersesuaian dengan bajet di sana. Anyway thanks a lot sis. Mahu mncari Jalan Braga dan bapak pelukis itu.

MOHA said...

Hi just doing my research for my visit to bandung next june. Came across your posting...terima kasih untuk info yang menarik. Tak sabar mahu melawat lukisan seni di sana. Sudah lama mahu mencari kaligrafi untuk hiasan rumah. Harapnya jumpa yang bersesuaian dengan bajet di sana. Anyway thanks a lot sis. Mahu mncari Jalan Braga dan bapak pelukis itu.