December 16, 2011

Lalalala Lilililili

Dia menunjukkan apa itu cinta.
Aku belajar sedikit demi sedikit darinya.
Saat akhirnya aku menemukannya, tegakah kamu untuk menyuruhku membuangnya?

Memang cintaku tidak luar biasa seperti milikmu.
Cintaku masih tingkat rendahan, culun, amatir.
Tapi saat inilah aku benar-benar merasa hidup, aku sakit, aku senang, aku menangis.

Aku tahu kamu tidak benci aku.
Kamu perlakukan aku dengan manis biarpun mungkin kau terusik.
Kamu meladeni semua kegilaanku, kebodohanku, kegundahanku, kelakuanku yang semakin menjadi-jadi.

Kamu begitu luar biasa, bagaimana aku bisa tidak mencintaimu?
Kalau kamu pikir aku hanya simpati... Oh bagaimana bisa kamu berpikir begitu?!
Aku mencintai semuanya darimu, masalahmu, masa lalumu, bahkan aku mencintai kamu yang mencintai dia!

Kamu menyuruhku untuk membuka hati, punyai harapan lagi...
Tapi kamu sendiri masih terjebak di jurang itu, dan menolak untuk mencoba keluar.
Lalu bagaimana kita bisa saling menolong?

"Kamu perempuan yang kuat." Itu katamu dulu,
Oh tolonglah! Aku sudah bosan berpura-pura kuat dan menanggung semuanya sendiri.
Mungkin sudah saatnya aku diam pasrah saja.

Aku diam pasrah saja,
Tapi dalam hati aku masih menyimpan semua pelajaran cinta darimu.
Terima kasih ya.

Bandung, 16 Desember 2011

No comments: