December 11, 2011

Untuk Dia

Waktu itu kamu bilang,
Surga untukmu adalah duduk bersandar di bahunya,
Memandang pantai di sore hari,
Sambil mendengarkan lagu sendu dan angin yang berbunyi.

Dalam hati aku mengatakan, "Amin."

Waktu itu kamu bilang,
Mencintainya adalah dosa yang paling indah,
Tapi kamu tidak bisa berhenti,
Kamu tidak mau berhenti.

Maka dalam hati aku mengatakan, "Jangan berhenti."

Waktu itu kamu bilang,
Dekat dengannya serasa salah,
Tapi jauh darinya kamu menderita.
Dia adalah orang yang paling kamu cintai.

Dan dalam hati aku mengatakan, "Kembalilah padanya."
Hari ini aku bilang,
Betapa sayangnya aku padamu,
Bahkan aku tidak peduli biarpun kamu tidak sedikitpun merasa sama,
Sudah cukup hanya dengan melihat cahaya matamu saat kamu membayangkannya.

Lalu dalam hati aku menangis sambil berucap, "Aku cinta kamu."


***********

Tahukah kamu betapa inginnya aku berhenti,
Berhenti menemuimu.
Berhenti mengikutimu.
Berhenti berbicara denganmu.
Berhenti mencintaimu...

Tahukah kamu betapa inginnya aku bisa,
Bisa merasakan kebahagiaan.
Bisa merasakan hidup yang biasa.
Bisa melanjutkan hidupku.
Bisa mencintai orang lain selain kamu...

Tapi tahukah kamu bahwa aku tak dapat berhenti?
Tak dapat berhenti menangis.
Tak dapat berhenti menyalahkan diriku sendiri.
Tak dapat berhenti berpura-pura dari semuanya.
Tak dapat berhenti mencintai kamu...

Dan tahukah kamu bahwa aku,
Aku rindu kamu.
Aku sayang kamu.
Aku mau melakukan apa saja untuk kamu.
Aku hanya butuh kamu berbahagia.

Berbahagialah, jangan hiraukan aku di sini, karena jika kamu tersenyum, aku lupa aku sedang terluka.


***********

Ayahku sayang,
Apa kabar Ayah hari ini?
Semoga Ayah tengah berbahagia dan sehat-sehat saja.
Aku kangen Ayah.

Ayahku tercinta,
Aku sudah besar sekarang.
Aku sudah bisa mandiri.
Dan aku tumbuh kuat juga sehat.

Ayahku yang baik,
Maaf aku mencintai laki-laki lain selain Ayah,
Tenang saja, Ayah selalu ada di hatiku kok.
Aku tidak akan lupa sama Ayah.

Ayah,
Kenapa Ayah tidak pernah datang lagi?
Aku ingin bercerita pada Ayah,
Aku rindu dipeluk Ayah.

Ayah, kenapa mencintai itu sakit?
Aku takut dia yang kucintai pergi,
Aku takut dia benci aku...
Aku takut dia menghilang seperti Ayah.

Ayah pulanglah, aku rindu...



***********

Apakah rasa,
Ingin memilikinya seorang diri,
Ingin memeluknya selama-lamanya,
Ingin ia menyayangi dan hanya melihatmu seorang
Adalah rasa cinta?

Apakah khayalan,
Ingin hidup bersama dengannya,
Menikah dan memiliki anak-anak yang lucu dengannya,
Tumbuh tua dan mati bersamanya,
Adalah tanda-tanda cinta?

Apakah kalau aku tidak merasakan itu semua artinya aku tidak cinta padamu?

Karena apa yang aku rasa adalah,
Bahagia saat melihatmu tersenyum,
Bahagia saat kamu percaya padaku,
Bahagia jika bisa mendengar cerita-ceritamu,
Bahagia saat kamu bisa merasakan cinta...

Meskipun itu bukan aku.
Meskipun itu bukan aku yang memiliki hatimu seorang diri.
Meskipun itu bukan aku yang bisa memelukmu selamanya.
Meskipun itu bukan aku yang kamu cintai...

Meskipun itu bukan aku.
Yang akan hidup bersama dengan kamu.
Yang akan menikah dan memiliki keluarga bersamamu.
Yang akan tumbuh tua dan mati bahagia melihatmu...

Karena siapapun orang yang beruntung itu nanti,
Aku hanya berharap,
Dia mencintaimu lebih dari aku mencintaimu.
Dan kamu bahagia bersamanya, daripada bersamaku.

Biar saja aku sendiri,
Memendam perasaan ini,
Melihatmu dari jauh,
Sambil menunggu ajalku.

Itu saja cukup.


***********

Merasa terganggukah kamu dengan kehadiranku?
Dengan perhatianku?
Dengan perasaanku?
Dengan adanya aku?

Betulkah kalau aku menambah bebanmu?
Aku menyulitkanmu?
Aku membuatmu merasa tidak nyaman?
Aku hanya menjadi masalah buatmu?

Katakan saja.
Marah saja.
Benci aku saja.

Aku tidak apa-apa.
Aku akan simpan perasaan ini untukku sendiri.
Melihatmu dari belakang.
Dan terus berdoa untukmu.

Tapi yang perlu kamu tahu,
Aku tidak bisa berhenti mencintaimu.
Itu saja.



***********

Aku sakit. Aku sedih. Aku hancur. Aku....

Ah sudahlah.

Bandung, Desember 2011

No comments: