July 28, 2013

Cerita tentang vegetarian

Sudah sekitar sebulan ini aku menjadi 'six days a week ovo-lacto-vegetarian'. Yap, sesuai dengan translasinya, 6 hari dalam seminggu aku tidak mengkonsumsi daging-dagingan, mulai dari yang kakinya 4, kakinya 2, sampai seafood; tapi kalo telor dan susu aku masih konsumsi (namanya juga ovo-lacto hehehe). Sebetulnya dunia vegetarian ini ngga baru sih buatku, sebelumnya aku biasa 'puasa daging', biasanya sebulan ngga makan daging (bulannya random, sesuka aku aja haha), tapi biasanya pas mau dilanjut ke bulan kedua, aku udah keburu tergoda si makanan hewani itu (terutama tergoda seafood huhuhu).

Akhirnya untuk mensiasati 'aku yang mudah tergoda' itu, akupun menciptakan metode 'six days a week ovo-lacto-vegetarian' ini. Jadi ibaratnya kalo puasa ramadhan ada waktu berbukanya pas magrib, puasa vegetarian ini juga ada 'libur' satu harinya dalam seminggu, dan alhamdulilah berhasil. Yaaa sebulan 4 kali makan daging terhitung lumayan lah yaa.

Kenapa mau jadi vegetarian? Hm?



Ingatan pertamaku tentang dunia vegetarian adalah tetanggaku, orang cina-buddha yang di rumahnya jualan vegetarian-frozen-food. Dulu Mamahku suka beli 'bakso vegetarian' nya, rasanya mirip banget bakso, tapi katanya bukan dari daging. Semenjak itulah aku tau ada yang namanya 'daging palsu', olahan jamur/gluten/atau apapun itu yang dibuat sedemikian rupa hingga rasanya menyerupai daging. Waktu hajatan ulang tahun si anak tetangga itu pula, makanan yang disajikan sangat menarik--semua vegetarian. Selain sayur yang pastinya ada, tersedia juga 'ayam palsu', 'sate palsu', 'rendang palsu', dan ternyata yang palsu-palsu ngga selamanya ngga enak!

Aneh sih sebetulnya kalau orang buddha yang vegetarian masih makan 'daging palsu' ini. I mean, bukannya mereka jadi vegetarian untuk menahan nafsu makan makanan hewani ya? Kalo rasanya tetep daging walaupun bukan dari daging, emang ngga ada 'nafsu' nya? Haha tapi wallahualam deh, aku kurang tau juga cuman menyampaikan pendapat.

Berlanjut.

Menjajaki bangku SMP dan SMA, aku tergolong sebagai anak yang ber-uang-jajan minim. Karena ke-minim-an ini lah, aku selalu mencari menu termurah di kantin dan biasanya pilihannya jatuh kepada nasi uduk tanpa ayam (cuman nasi uduk dan taburannya), nasi rames tanpa daging (nasi, sayur, dan kadang dilengkapi tempe atau tahu), atau roti (isi coklat atau kacang).Gara-gara kebiasaan ini, aku jadi suka banget makan sayur dan biasa aja sama daging, makan tanpa dagingpun tetap nikmat (walaupun pake dagingpun nikmat juga hehe).

Saat kuliah, aku masih sama saja seperti dulu kalau soal makan, walaupun sekali-kali (dan itu sering) membahagiakan diri dengan makan di tempat yang lumayan oke (baca : restoran). Dan karena kuliah ini ibaratnya aku udah harus independen dalam masalah apapun termasuk keuangan, akupun seringkali waswas soal masalah 'anggaran makan'. Untuk mengimbangi aku yang hobi makan di tempat enak ini, akupun mencari menu-menu sederhana di hari-hari biasa, agar pengeluaran ngga jadi melonjak, jadilah aku makan sayur. Waktu itu pulalah aku berpikir tentang gaya hidup vegetarian ini dan berniat menjalankannya. Tapi ya awalnya sulit, karena yaaa aku mudah tergoda hihihi. Akhirnya vegetariannya cuman bisa jadi 'vegetarian di waktu kalo lagi mau aja'.

Hm.

Lalu, udah beberapa tahun ini pencernaanku selalu bermasalah. Kemarin pun sempet kambuh sebentar dan harus ke dokter. Dokter sih ngga nyaranin aku jadi vegetarian, tapi beliau bilang 'jangan sampai aku berlebihan berat badan', katanya kalo aku kegendutan, badan jadi berat dan resiko aku 'turun berok' cukup tinggi apalagi kalo aku sampe gendut dan suatu hari nanti hamil, gemuk+tambah gemuk = celaka. Aku agak takut juga, akupun berniat diet, tapi selama ini aku ngga pernah sukses diet dengan cara 'ngga makan malam' atau 'rajin olah raga', akupun memikirkan cara lain dan ide vegetarian ini muncul lagi. Tentunya dengan mengurangi asupan daging, akan makin sedikit juga 'lemak' yang masuk ke tubuh. Kerasa sih sekarang-sekarang ini, sepertinya tubuh jadi agak makin enteng hehehe.

Puncak keinginan untuk menjalankan diet vegetarian ini adalah pas aku pertama kali ke Restoran Kehidupan Tak Pernah Berakhir di jalan Pajajaran Bandung. Di restoran itu banyak banget tv-tv yang menampilkan 'oke' nya hidup jadi vegan; katanya jadi vegan kita go green, melindungi hewan, dan banyak lagi. Tapi aku ngga tertarik jadi vegetarian karena hal itu sih, aku mau jadi vegetarian biar sehat dan melatih pengendalian diri aja, that's all. Anyway, aku suka banget makanan di sana! Nasi+4 lauk sayur cuman Rp 6.000,- surga dunia! Pilihan sayurnya juga banyak dan beragam. Belum lagi ada juga lauk 'daging palsu', favoritku adalah 'sate ayam', enak banget!

Ngomong-ngomong soal pengendalian diri, menurutku jadi vegetarian dan puasa ramadhan banyak kesamaannya. Di puasa ramadhan, kita ngga boleh makan di waktu matahari masih ada, tahan lapar dan haus sampai waktu magrib tiba. Bagi kita orang Indonesia, karena sudah terbiasa dan banyak 'teman' untuk menjalankan puasa ramadhan, puasa terasa mudah. Belum lagi ditambah niat kepada Allah dan diri sendiri, puasa terasa saaaangat gampang (anak kecil aja sekarang udah pada jago puasa). Tapi coba kita tinggal di luar negri dan menyampaikan tentang ibadah puasa ini, pasti bule-bule banyak yang bilang 'hah kamu bisa ngga makan seharian? ngga minum juga? Impossible!' dan tentunya kita bilang 'possible kok, aku biasa ngejalanin ini setiap tahun.' Nah sama juga menurutku dengan menjadi vegetarian 'ngga makan daging? emang bisa? emang kuat?' kalo kita niat dan kita sudah biasa juga (apalagi ada temennya), menurutku seharusnya menjadi vegetarian ngga sulit.

Dan yaa, here I am now. Masih minum susu, masih makan telor, dan makan daging sekali seminggu, tapi I'm pretty proud of myself. Kalau ditanya mau jadi full vegetarian atau jadi vegan ngga nanti? Aku masih belum tau, but I think this level of vegetarian is good enough, I can still tasting those wonderful hewani food hahaha, jadi entahlah. Aku juga merasa cool banget di bulan puasa ini aku bisa jadi vegetarian, serasa 'dobel' pengendalian dirinya, dobel juga kerennya iya ngga :p

Yang pasti sih, sayur itu bagus untuk tubuh kita, jadi biarpun ngga jadi vegetarian, makan sayur yang banyak ya teman-teman!

xoxo
Lily

No comments: